Aceh - Ratusan warga Aceh bersatu dalam konvoi solidaritas kemanusiaan Gerakan Rakyat Aceh Bersatu (GRAB) Kamis(25/12/2025) mengibarkan bendera putih sebagai simbol keputusasaan korban banjir bandang yang melumpuhkan Aceh dan Sumatera.
Namun, aksi damai di depan Kantor Bupati Aceh Utara berubah chaos ketika prajurit TNI dari Korem 011/Lilawangsa, bersenjata lengkap laras panjang, membubarkan massa secara represif setelah melihat bendera Bintang Bulan dan bendara Putih dikibarkan.
Video viral menangkap sorak-sorai massa "Oi! Oi! Merdeka!" yang memicu kejar-kejaran sengit, menyoroti ketegangan lama pasca-konflik GAM.
Konvoi dimulai dari Kecamatan Nibong dengan spanduk, poster PBB, dan bendera putih, menuntut Presiden Prabowo Subianto segera tetapkan bencana banjir dan longsor di Aceh Sumatra sebagai bencana nasional untuk akses bantuan cepat.
Koordinator Muhammad Chalis mengecam Jakarta atas "eksploitasi sumber daya Aceh tanpa perhatian saat krisis," di tengah laporan TNI sudah kerahkan 30.864 personel untuk respons banjir, tapi pemerintah pusat tolak status nasional hingga kini.
Bendera Bintang Bulan—simbol identitas Aceh yang kontroversial—dianggap provokatif oleh aparat, memicu bentrokan singkat meski tak ada korban jiwa dilaporkan.
Insiden ini meledak di tengah kemarahan global atas respons lambat Prabowo: bendera putih berkibar di seluruh Aceh sebagai "serah diri" pada kelaparan dan kehancuran, blokir bantuan asing dari UAE hingga Malaysia, serta tuduhan "kekuatan asing" campur tangan. 113 organisasi sipil somasi presiden, sementara GAM ancam demo massal 26 Desember. Pemerintah Aceh Utara bungkam, situasi tegang berlanjut hingga sore.
Menjelang malam dilaporkan kembali terjadi tindakan Represif TNI terhadap sejumlah relawan kemanusiaan yang hendak mengantar bantuan ke Aceh Tamiang, bahkan tampak dalam rekaman video yang beredar luas, seorang relawan kemanusian mengalami pendarahan berat pada bagian kepalanya.
Sementara ada beberapa relawan lainnya yang dilaporkan sempat mengalami sesak dan Shok berat hingga pisang setelah mengalami tindakan Represif Anggota TNI.(R)