Aceh Utara --- Masyarakat lingkungan yang tergabung dalam Forum Kepemudaan di lima Desa yang menjadi binaan dari PT Pupuk Iskandar Muda ini, melakukan aksi unjuk rasa di pintu gerbang PT.PIM ratusan masa yang hadir dalam aksi menuntut pihak PT.(PP) Pembangunan Perumahan untuk mengutamakan tenaga kerja dari warga lingkungan yang ada di ring satu.
Lima Desa lingkungan yang ada pada ring satu PT. PIM diantaranya, Desa Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Desa Tambon Baroe, Tambon Tunoeng, Paloeh Gadeng, dan Gampong Keude Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Aksi unjuk rasa para warga binaan ini dimulai pada pukul 08:30 Wib dan aksi tersrbut mendapatkan pegawalan ketat dari pihak Kepolisian Polres Lhokseumawe.
Para peserta aksi unjuk rasa meminta agar beberapa orang perwakilan dari mereka dapat bertemu dengan manajemen PT. PP, guna mendapatkan kejelasan terkait penggunaan tenaga kerja lokal dalam pembangunan Pabrik NPK yang berlokasi di dalam lingkungan PT. PIM tersebut.
Ikhwan, koordinator dari Gampong Tambon Baroeh mengatakan mereka melakukan aksi karena pihak PT. PP, dalam pembangunan pabrik pupuk NPK, selama ini dilakukan oleh pihak perusahaan tidak transparan dalam melakukan perekrutan tenaga kerja.
Sebelumnya PT. PP juga bersama tokoh masyarakat sudah membentuk Pokja untuk penerimaan tenaga kerja dari warga ring satu, namun sayang nya sampai saat ini Pokja belum dapat memberikan satu kesimpulan untuk menerima lamaran kerja yang telah di ajukan oleh para pemuda sekitar lingkunggan.
Nah dari situ lah kami dari lima Desa lingkungan yang ada pada ring satu menggelar aksi damai ini untuk menurut kejelasan dari pihak PT PP," ujar Ikhwan.
Ikhwan merincikan perekrutan tenaga kerja yang telah di laksanakan selama ini seperti ada kong-kalingkong ada dugaan permainan artinya memasukkan tenaga kerja tanpa ada koordinasi dan pemberitahuan kepada Pokja yang selama ini sudah dibentuk.
Dan kami pada hari ini perwakilan dari lima Desa sudah masuk dan menghadap dengan pihak manejemen dan hasilnya PT. PP sudah menerima petisi yang kita ajukan tersebut.
Untuk kejelasan lebih lanjut Ikhwan, mengatakan Pihak PP akan membahas petisi tersebut bersama dengan oner mereka PT. PIM, dan melibatkan kepala Desa yang berada di lingkungan proyek , Muspika, dan perwakilan pemuda, yang akan di laksanakan pada Hari Senin tanggal 30 September 2019, menyangkut dengan kelompok kerja yang sudah di tanda tangani pada hari ini.
Bila dalam rapat tersebut tidak menghasilkan satu kesepakatan Ikhwan, mengatakan masyarakat sudah sepakat untuk menggelar aksi yang lebih besar lagi. Jangan salahkan masyarakat bila ada tindakan anarkis karena selama ini kami sudah mewanti wanti kepada pihak terkait,"tutup Ikhwan.
Toni Indra Kusuma Projeck Maneger PT. PP, saat di wawancara Awak Media, menuturkan, Pihak PT. PP sudah menerima tuntutan masyarakat yang ada pada ring satu lingkungan PT. PIM, yang sudah berpartisipasi dalam proyek pembangunan pabrik pupuk NPK, terkait pekerja yang sudah ada, dan sudah mulai bekerja, nantinya akan kita lakukan evaluasi kembali yang mana sistem perekrutannya bisa dari masyarakat yang ada pada ring satu,"paparnya.
Lanjutnya pihak PP juga menyampaikan tidak pernah menaruh keberatan terkait tenaga kerja artinya bisa dari masyarakat lingkungan baik itu ring satu, ring dua maupun ring tiga, itu nanti bagai mana kesepakatannya aja,"jelas Tony.
Dari data bulan september, pekerja yang datang dari luar Aceh ada 108 orang, dan pekerja lokal ada 145, artian lokal yang saya maksud adalah orang Aceh, terlepas apakah itu dari ring satu, ring dua, intinya mereka adalah orang Aceh dan memiliki kartu tanda penduduk Aceh,"jelasnya lagi.
Tony juga menambahkan pada hari Senin nanti pihak perusahaan sudah dapat mengakomodir permintaan masyarakat lingkungan untuk dapat merekrut pekerja yang ada di ring satu. Terkait skil, katanya, untuk yang di tehnik Sipil, pihak perusahaan sudah pernah mencoba memberdayakan orang-orang Aceh." terkait adanya kekurang, ya itu sudah pasti ada, artinya ada beberapa yang tidak seperti di harapkan, tetapi ada juga yang memenuhi standar,"papar Tony.
"Untuk mekanikel saya yakin di lingkungan perusahaan PIM masih juara, masih bisa melaksanakan proyek mekanikel dengan baik,"jelasnya kembali.
Sebelumnya Nasrul Manager Humas PT. PIM kepada awak media beberapa waktu lalu mengatakan perusahaan BUMN itu akan mengerjakan konstruksi pabrik pupuk NPK hingga target waktu yang sudah ditentukan.
Ketika disinggung terkait rencana aksi hari ini, Nasrul menyebutkan PT PIM hanya terkena imbas saja. Dan ini sebenarnya tak ada kaitan dengan PIM Warga hanya menuntut penjelasan pihak PT.PP namun PIM terkena dampak dan imbasnya saja,"tutupnya (A,007)