Oleh: Nurlina ( Praktisi Pendidikan)
Peringatan seremonial Hari Anak Nasional dari tahun ke tahun namun tidak ada perubahan yang bermakna. Tanggal 23 juli 2024 adalah momentum Peringatan Hari Anak Nasional (HAN ) ke - 40. Dilansir dari situs resmi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA) mengungkapkan, perayaan Hari Anak Nasional akan digelar di Jayapura, Papua . Tema yang di usung tahun ini masih sama dengan tahun yang lalu yaitu " Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
Sebagai informasi Hari Anak Nasional dilatarbelakangi pasal 28B ayat (2) Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di mana ada aturan setiap anak berhak atas hidup, tumbuh, berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pertanyaannya, apakah saat ini hak setiap anak sudah terpenuhi atau malah terlalaikan ?
Kapitalisme Melahirkan Generasi Rusak
Setiap tahun HAN selalu di selenggarakan, tapi kasus dan permasalahan yang terjadi dengan anak semakin hari semakin bertambah. Banyaknya kasus anak yang menjadi pelaku judol, pelaku maupun korban kekerasan baik perundungan maupun kekerasan dalam rumah tangga. Serta kasus terkait masalah stunting yang tidak pernah bisa tuntas teratasi. Hal ini memaksa negara kita untuk segera mencari solusi yang benar - benar menyentuh akar masalah.
Berbicara tentang persoalan anak, bermula dari dalam keluarga itu sendiri, bagaimana peran keluarga dalam mendidik anak sangat lemah. Mendidik anak terkadang terkendala dengan kesibukan kedua orang tua, yang seharusnya punya lebih banyak waktu untuk bisa membersamai anak. Ibu yang punya peran ganda dalam mengasuh dan sekaligus jadi pendidik buat anaknya menjadi terlalaikan.
Faktor ekonomi salah satu menjadi penyebabnya. Kasus lain dalam keluarga bahwa banyaknya para orang tua yang menjadi pelaku kekerasan bahkan tega mencabuli anak sendiri. Disamping itu, sistem pendidikan hari ini justru membentuk generasi sekuler ( Memisahkan agama dari kehidupan), generasi di fahamkan bahwa persoalan agama hanya mengatur dalam masalah ibadah ritual, sedangkan kehidupan generasi terdidik untuk mengambil aturan buatan manusia.
Belum lagi sistem ekonomi yang sudah nyata gagal dalam memberi kesejahteraan kepada masyarakat. Bisa kita lihat bagaimana kasus stunting masih tetap sangat genting. Kasus stunting yang tidak pernah tuntas teratasi. Kembali kepada tema yang diusung " Anak Terlindungi , Indonesia Maju", sangat bertolak belakang dengan kondisi generasi saat ini, alih-alih sejahtera sekedar mendapatkan keamanan saja masih sangat minim , bahkan beberapa kasus yang terjadi tidak sedikit karena adanya kekerasaan.
Akibat dari semua persoalan yang terjadi, tidak lepas dari sistem kapitalis liberal yang kian nyata menggorogoti kehidupan generasi saat ini.
Islam Mencetak Generasi Terbaik
Dalam Islam, keberadaan anak sangat penting sebagi generasi penerus peradaban. Oleh karena itu maka kewajiban negara dalam hal ini menjamin kebutuhan anak dalam berbagai aspek. Negara akan mewujudkan fungsi dan peran keluarga yang optimal dalam mendidik anak. Disisi lain negara juga akan menerapkan sistem pendidikan islam untuk membentuk generasi berkepribadian islam.
Menjadi sangat penting bagaimana pemenuhan kebutuhan anak dari sandang, pangan dan papan dapat terpenuhi secara layak. Kebutuhan makan tidak hanya dilihat dari segi sehatnya, kehalalannya juga harus thoyyib demi lahirnya generasi yang cerdas dan salih.
Negara islam akan menyediakan pendidikan , kesehatan serta keamanan secara gratis,kondisi keluarga yang harmonis senantiasa terpenuhi serta teladan perilaku dari kedua orang tua dan lingkungan masyarakat yang ada disekelilingnya. Ketiga aspek diatas dibutuhkan anak demi lahirnya generasi berkepribadian terbaik yaitu generasi peradaban.
Mengapa pendidikan yang berbasis aqidah Islam menjadi sangat penting diterapkan,karena didalamnya diajarkan bagaimana mencintai dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan. Karena dalam konsep Islam anak harus disiapkan menjadi pemimpin yang beriman, kokoh, berakhlaq mulia serta menjadi pejuang dalam menegakkan nilai-nilai Islam dan menjadi pemimpin bagi orang - orang bertaqwa.
Demikianlah Islam merupakan aqidah siyasih yaitu aqidah yang memancarkan seperangkat aturan untuk mengatur seluruh aspek kehidupan.
Wallahu A'lam bisowab.