Sebelum banjir datang, kondisi di sekitar lokasi dilaporkan masih normal. Namun situasi berubah drastis ketika air di dalam pagar milik PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) naik hingga mencapai ketinggian sekitar dua meter. Tekanan air yang sangat kuat akhirnya menjebol tembok beton perusahaan tersebut.
Material beton pagar yang hancur terlempar deras bersama arus banjir dan menghantam satu unit balai pengajian, menyebabkan bangunan tersebut roboh total dan tidak lagi dapat digunakan.
Akibatnya, hingga kini anak-anak yang biasa belajar mengaji terpaksa menghentikan kegiatan karena balai pengkajian tersebut hancur dan belum dapat difungsikan kembali.
Warga berharap adanya perhatian serius dari pihak terkait, baik untuk penanganan dampak banjir maupun pemulihan fasilitas keagamaan yang menjadi pusat pembinaan generasi muda di desa tersebut.(A1)
