Sesaat setelah tiba, tim advance langsung menata sistem triase, memperkuat instalasi gawat darurat, dan menjalankan operasional rumah sakit dalam mode darurat untuk menangani lonjakan pasien korban banjir dan longsor. Tenaga medis yang dikerahkan meliputi disiplin bedah, anak, anestesi, penyakit dalam, dan ortopedi.
Meningkatnya beban layanan memicu pengiriman gelombang kedua tim satgas pada 29 November 2025, disusul tim ketiga sehari kemudian. Skema rotasi diterapkan untuk menjaga keberlanjutan layanan dan mencegah kelelahan relawan. Hingga kini, jumlah tenaga medis USK yang bertugas di Pidie Jaya mendekati 100 orang.
Di wilayah Bireuen, Tim Dokter Militer Program Pendidikan Dokter Bela Negara (PATUBEL) FK USK yang diperbantukan melalui Denkensyah IM 04.01 turut memberikan pelayanan kesehatan di posko pengungsian. Lebih dari 642 warga telah mendapatkan penanganan medis serta evakuasi pasien.
Ketua Satgas Bencana Senyar USK, Prof. Syamsidik, menyatakan kehadiran tim pada fase awal darurat merupakan bentuk komitmen universitas terhadap kemanusiaan.
“Tim medis kita adalah yang pertama mengambil alih operasional RS Pidie Jaya ketika layanan berada dalam tekanan ekstrem. Upaya cepat ini bukan hanya soal penyelamatan nyawa, tetapi stabilisasi fasilitas kesehatan agar masyarakat tidak kehilangan akses,” ujarnya.
USK juga akan terus mengatur rotasi sumber daya untuk menjaga keselamatan tenaga medis dan efektivitas misi.
Informasi resmi, pembaruan kegiatan, dan laporan distribusi bantuan dapat diakses melalui situs senyar-aceh.usk.ac.id dan akun Instagram @senyaracehusk.
Dukungan masyarakat dapat disalurkan melalui BSI 1000101001 a.n. Rumah Amal USK. Posko utama Satgas USK beroperasi di Gedung TDMRC USK dengan call center 0851-2229-6004.
