PISPI Aceh Laksanakan Dialog Entrepreneurship


author photo

9 Agu 2022 - 00.14 WIB




Aceh Besar - PISPI Aceh kembali melaksanakan kegiatan dan kali ini bertajuk Dialog Entrepreneurship dengan tema "Membangun Pendidikan Melalui Entrepreneurship dan Mengambangan Entrepreneurship Melalui Pendidikan" yang dilaksanakan di Dayah Entrepreneur Yasurrun Nazirin Lamtamot Saree Aceh Besar,"

Kegiatan ini dirangkai dalam tiga kegiatan yang berkesinambungan yaitu penanaman secara simbolis bibit Hortikulturan berupa Mangga,Durian,Sirsak dan lainnya. 

Penanaman dilakukan oleh Nurchalis, SP, M.Si Wasekjen BPP PISPI, Azanuddin Kurnia, SP, MP Ketua PISPI Aceh dan Muhammad Amin, SP, MP Kepala SMK PP Negeri Saree.

Dialog yang dimoderatori oleh Ahmad Baihaqi, SP, MMA  Dosen Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala yang juga Ketua Bidang Kajian Strategis menampilkan pembicara seperti Ketua Badan Pengurus Wilayah Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (BPW PISPI) .

Ketua PISPI Aceh Mengatakan kepada media ini melalui pesan singkat Whattsup senin tangal 8 Agustus 2022 malam pukul 21.00 bahwa PISPI Aceh sebagai sebuah organisasi profesi khususnya dalam bidang pertanian akan terus berupaya memberikan kontribusi nyata walaupun itu kecil. Biar kecil tapi berkmakna ujarnya, 

Azanuddin juga menambahkan yang besar–besar itu juga berasal dari yang kecil, makanya setiap usaha dan upaya tetap kita hargai apapun itu. Biar kecil yang penting bermakna. 

"Nah, dialog pada hari ini adalah bagian dari kerja–kerja PISPI Aceh bagaimana bisa berkolaborasi terutama dengan Direktur Dayah Entrepreneur Yasurrun Nazirin ini dalam mengembangkan dayah dengan konsep entrepreneur berbasis pertanian,"tuturnya.

Kami mengajak semua kawan–kawan PISPI untuk ikut serta berkontribusi tidak hanya pada dayah ini tetapi juga dimanapun bisa berkontribusi untuk kebaikan petani dan negeri ini,"tuturnya.

PISPI Aceh akan mencoba menghimpun berbagai sumberdaya yang ada untuk bersama-sama membesarkan dan mengembangkan dayah ini, apalagi dayah ini termasuk salah satu dampingan PISPI Aceh.

Kita bersama Pak sayuti akan mendisain bersama kawan-kawan lain bagaimana konsep dayah ini kedepannya,tantangan indonesia dan dunia saat ini adalah energi dan pangan.

"Untuk itu Indonesia dan khususnya Aceh yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan subur, anugerah Allah ini perlu disyukuri dan dimanfaatkan untuk kemajuan kita semua,ujarnya.

Terima kasih untuk dukungan Distanbun Aceh dan para UPTD lingkup Distanbun yang sudah berpartisipasi pada kegiatan ini ujar Azan yang juga Sekretaris Distanbun Aceh.

Sementara itu Nurchalis, SP, M.Si Wasekjen BPP PISPI menyatakan bahwa PISPI harus mampu mendorong yang dinamakan 3 M yaitu : Memproduksi pangan, Padaa saat ini petani kita kalau urusan produksi Insya Allah sudah baik bahkan ada beberapa yang produktivitasnya di atas rata-rata nasional.

Kemudian Mengolah produksi pangan.Pada kali ini, petani dan sumberdaya kita untuk meningkatkan nilai tambah masih dimiliki oleh pihak lain. Petani kita masih tertinggal untuk saat ini, "ujarnya.

Nurchalis mengatakan ,contoh saja di Aceh hanya ada Pabrik pengolahan CPO tetapi belum ada pabrik pengolahan minyak goreng dan turunan CPO lainnya. Pabrik padi kita belum ada yang modern, semua lari ke luar daerah, akhirnya nilai tambah tetap dimiliki daerah luar Aceh.
Kemudian M yang ketiga menurut Nurchalis yang juga sebagai Ketua ISMI Aceh adalah market place, bagaimana segala macam produksi pertanian dan pangan kita bisa diterima oleh pasar dan memiliki harga yang bersaing dan adil bagi semua.

Saya berharap, PISPI Aceh bisa ikut ambil bagian dalam mengembangkan 3 M ini pada semua tataran kegiatan, termasuk bagaimana kita akan membantu dan mengembangkan dayah dengan konsep entrepreneur berbasis pertanian. 

Habiburrahman, STP, M.Sc sebagai Kepala UPTD BSPB Aceh yang juga Sekretaris PISPI dalam pemaparannya mengatakan bahwa untuk menjadi Entrepreneur di bidang perbenihan juga cukup menjanjikan, salah satunya bisa menjadi penangkar benih,tidak hanya untuk label biru tapi bisa juga pada lebel unggu dan lebel putih,"katanya.

"Kami siap membantu dayah ini bila memang serius digarap untuk menjadikan contoh agar bibit–bibit yang ada dipasaran tidak lagi semua dipasok dari luar Aceh, paling tidak untuk kebutuhan sendiri, kita bisa hasilkan dari produksi sendiri ujarnya.  

Dukungan Habib juga didukung oleh Zulfadli, SP, MP Kepala UPTD BPTPHP dan Afriadi, SP, MP dari UPTD Mektan menambahkan tentunya kita akan berkolaborasi sesuai kemampuan bidang masing – masing ujar Zulfadli.

Sedangkan Elvrida Rosa, SP, MP Dekan Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama yang juga sebagai Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengabdian Masyarakat menambahkan bahwa untuk PISPI berkontribusi kedepan bisa juga membuat pilot projet yang bisa menyentuh langsung ke masyarakat atau petani, baik untuk tanaman hidroponik maupun pengabdian ke masyarakat yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dari itu semua Market Place sangat dibutuhkan terutama ketika produk dari para petani termasuk oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) sudah panen.

Muhammad Amin, SP, MP Kepala Sekolah SMK PP Negeri Saree Menyatakan bahwa selama ini SMK PP sudah banyak program yang berkaitan dengan entrepreneur, sebut saja seperti program Penumbuhan Wirausahawan Muda (PWM), Sekilah Penggerak Wirausaha (SPW), dan Juragan Usia Sekolah (JUS). 

Lanjut Muhammad Amin,Kita sudah terapkan di SMK PP dan Allahamdulilllah hasilnya sangat menggembirakan,"ucapnya.

Alhamdulillah acara tersebut berjalan lancar dan selesai dialog dilanjutkan dengan makan bersama dan dikemas dalam family gathering PISPI Aceh.  (wen)
Bagikan:
KOMENTAR