Rajab: Memontum Mewujudkan Kembali Perisai Umat


author photo

11 Feb 2024 - 13.29 WIB


Oleh: Devi Ramaddani
(Pemerhati Sosial)


Saat ini kita kaum muslim memasuki bulan Rajab. Keutamaan Rajab termasuk bulan haram. Sunah di bulan Rajab dan doa yang biasa dibaca jelang Ramadhan. Di bulan Rajab biasanya kita memperingati isra mi'raj, sebenarnya selain peristiwa isra mi'raj ada lagi peristiwa bersejarah lainnya.

Di balik peristiwa di bulan Rajab dan keutamaan tersebut kita bandingkan dg nasib umat Islam saat ini. Khususnya Masjidil Aqsha di Palestina, Rohingya, Uighur, Suriah, Irak dan belahan dunia lainnya? Termasuk Indonesia sendiri. Bagaimana peralihan tahun ini dan pergantian pemimpin nantinya mampukah mengubah nasib umat Islam lebih baik dan mulia? Sedangkan sistem hukumnya bukan sistem Islam. (https://www.facebook.com/share/p/xnL41JdbUvDAMUhF/?mibextid=oFDknk).

Bulan Rajab menjadi momen yang bersejarah bagi umat Islam. Tepat satu abad yang lalu, umat Islam mengalami perputaran roda kehidupan yang besar. Peristiwa itu adalah pengkhianatan yang dilakukan oleh kaum yahudi, Mustafa Kemal . Ia melakukan konspirasi besar-besaran, ia juga bekerjasama dengan propaganda barat untuk menghancurkan kekuasan kaum muslim dalam bingkai Daulah. Mimpi buruk pun dimulai.

Tumbangnya junnah berupa kepemimpinan Islam membuat kondisi umat saat ini sangat memprihatinkan yang berkepanjangan. Umat muslim menjadi terombang ambing dalam kondisi yang tak pasti.

Pemahaman virus sekulerisme yang meracuni umat Islam membuat Islam menjauh dari ajaran agamanya sendiri karena masuknya peradaban barat. Padahal bagi kaum muslim yang menjauh dari agamanya dalam berkehidupan akan membuat malapetaka untuk dirinya. Terbukti saat ini, umat muslim terpecah belah oleh nation state yang membatasi umat Islam dengan lainnya. 

Bukankah akidah kita sama? Semestinya umat Islam itu bagaikan satu tubuh, jika ada satu tubuh yang sakit maka yang lain akan merasakannya. Perpecahan Umat pun tak terelakkan akibat paham Nasionalisme yang akhirnya membuat Islam tak punya wibawa, mudah dijajah dari sisi pemikiran, politik dan kekayaan alamnya, dilecehkan, bahkan nyawa pun seperti tidak ada harganya.   Lihatlah korbannya seperti Palestina, muslim Uighur, Rohingya, Suriah, Irak dan belahan bumi lainnya.

Jika kita berbicara dampaknya dari penerapan sistem yang rusak saat ini merupakan paham ideologi kapitalisme sekuler. Akibat dari penerapan sistem ini banyak menimbulkan kerusakan di semua sendi kehidupan manusia. Sistem ini banyak melukai hati umat Islam tiada henti. Slogan-slogannya pun tidak memihak pada Islam. 

Memontum Rajab seharusnya membuat umat muslim mulia, kembali bersatu. Sejatinya banyak peristiwa yang terjadi dibulan Rajab diantaranya Isra Miraj, runtuhnya Daulah Islamiah. Bulan Rajab menjadi bulan bersejarah, saatnya kembali untuk kemuliaan umat Islam. Seperti dahulu berjaya selama 13 abad lamanya, menerapkan Islam secara kaffah dan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Tentu penerapan ini akan sempurna dalam bingkai Daulah  Islamiyyah. It is time to be one ummah.

Inilah institusi negara yang akan menerapkan syariat Islam dengan sempurna di setiap sendi kehidupan manusia. kedzaliman yang tadinya menimpa kaum muslim akan sirna karena dipimpin oleh pemimpin yang tampil sebagai junnah (perisai) bagi umat.

Dalam Islam, seorang khalifah pula yang akan memberikan pembelaan terhadap kaum muslim yang tertindas sekaligus memberikan bantuan dan mengirimkan pasukan yang akan membebaskan negeri-negeri muslim dari berbagai kedzaliman.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berjuang untuk menerapkan kembali Islam secara kaffah dalam naungan Daulah dengan perjuangan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Ketika hukum-hukum Allah ditegakkan secara sempurna di dalam Daulah Islamiyah, kebaikan dan keberkahan pasti akan dilimpahkan Allah SWT.
Wallahu a'lam bish shawab
Bagikan:
KOMENTAR