KADIN Aceh Paparkan Strategi Menembus Pasar Global melalui Keunggulan Regulasi


author photo

22 Nov 2025 - 20.14 WIB


*BANDA ACEH* : Sabtu, 22 November 2025, bertempat di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), berlangsung sebuah agenda besar yang digagas oleh MPW Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Aceh : Seminar Internasional, *MUZAKARAH Saudagar Aceh 2025,* mengangkat tema *"Strategi Menerobos Pasar Global"*. 

Pada Muzakarah Saudagar Aceh 2025 ini MPW ISMI Aceh menghadirkan para panelis kondang dari sejumlah lembaga besar seperti Ketua International Chamber Of Commerce (ICC), Prof Dr Ing Ilham Akbar Habibie, MBA, Ketua Umum Kadin Aceh, Ir H Muhammad Iqbal, Kepala BRIN Prof Dr Arif Satria, Ketua Diaspora Aceh Global Dr H Mustafa Abubakar, Wakil Rektor bidang Akademik USK Prof Dr Ir H Agussabti MSi, Ketua MPW ISMI Aceh Nurchalis SP MSi dan Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof Dr Syahrizal Abbas MA. 

Ramai hadir memenuhi ruangan BMA yang sangat luas dan megah itu dari berbagai elemen masyarakat terutama kalangan pengusaha sektor produksi, Industri Kecil Menengah (IKM), akademisi, unsur pemerintah Aceh dari Satuan Perangkat Pemerintah Aceh (SKPA) yang terkait dengan produk industri dan perdagangan. Juga hadir jajaran Kadin Aceh beserta Asosiasi pelaku usaha dari seluruh Aceh. 

Beberapa materi yang mengemuka dari para panelis menyoroti potensi *ekosistem Halal Food Aceh,* dan kesiapan rantai pasokan (supply chain), "hulu hilir harus dalam sistem manajemen, halal food Aceh sangat berpeluang untuk dikembangkan dalam menembus pasar ekspor karena pasar yang dituju sudah memiliki preferensi khusus pada Aceh sebagai daerah Islami", ujar Ilham Habibie. Sama halnya produk pertanian, perkebunan dan turunannya, serta produk kreatif, yang sangat berpeluang untuk pengembangan ke pasar ekspor, juga perlu dipetakan melalui identifikasi produk, potensi, dan apa hambatan dalam pengembangannya. Untuk membuka pasar dan jejaring ekspor produk Aceh, Diaspora Global siap memfasilitasi, dengan beberapa upaya terlebih dahulu mengikuti proses standar mutu, kualitas dan pendaftaran produk. Sementara itu, Ketua Umum Kadin Aceh Iqbal menyoroti keunggulan Aceh yang memiliki regulasi khusus, UUndang-undang nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, yang tidak dimiliki daerah lain, hal ini juga berpeluang membantu produk Aceh menembus pasar global. 

Ketua MPW ISMI Aceh, Nurcholish, yang akrab dipanggil "Cut Ngoh", ikut memberikan paparan yang cukup penting, yaitu ada tiga keunggulan Aceh yang sangat perlu diperhatikan dalam penyusunan strategi produk menembus pasar global yaitu; berbasis pada keunggulan geopolitik, geo ekonomi dan geostrategis. Cut Ngoh berharap Muzakarah ini akan menghasilkan sejumlah rekomendasi yang efektif dalam ekspor barang-barang produksi Aceh keluar negeri. "Pelabuhan Krueng Geukueh, Lhokseumawe, siap memfasilitasi, dan kita berharap akan segera berfungsi sebagai pintu utama ekspor produk dan komoditi Aceh, ini momen penting yang perlu bersama-sama kita dukung untuk kemajuan Aceh", tutupnya. Seminar Internasional, Muzakarah Saudagar Aceh 2025, sesi pagi itu berakhir tepat pada pukul 12.30", untuk istirahat, makan siang dan sholat zuhur. [*]
Bagikan:
KOMENTAR