Ramalan yang Mengajarkan Keberanian: Sebuah Renungan Tentang Masa Depan dan Harapan


author photo

5 Nov 2025 - 16.07 WIB




Oleh: Nurul Hikmah – Kelas XI SMAN 1 Jeunieb

Disunting oleh: Marhaban, SE.

Di sebuah sudut kota yang mungkin tak banyak dilirik orang, berdiri sebuah tenda tua berwarna ungu dengan cahaya lilin yang redup dan suasana yang mengundang rasa ingin tahu. Di balik tirai manik-maniknya, tersimpan bukan sekadar ramalan, tapi pelajaran tentang keberanian dan harapan.

Naira, gadis kecil berusia sepuluh tahun, datang dengan recehan di tangan bukan untuk mencari nasib baik, tapi untuk mencari kepastian: apakah ia akan bahagia? Pertanyaan sederhana, tapi sesungguhnya menjadi keresahan banyak dari kita yang hidup di dunia penuh ketidakpastian ini.

Madam Sofia, sang peramal masa depan, bukan sekadar membaca garis tangan. Ia membaca makna kehidupan. Ia melihat air mata dan keberanian, lalu mengingatkan bahwa masa depan tidak pernah tertulis tetap. Ia memberi pesan yang seharusnya menjadi cermin bagi kita semua: kebahagiaan bukan sesuatu yang ditemukan, melainkan diciptakan dari pilihan-pilihan yang berani.

Di balik kisah kecil antara seorang anak dan peramal tua, tersimpan makna besar—tentang bagaimana manusia sering kali mencari jawaban ke luar dirinya, padahal kekuatan untuk mengubah nasib justru ada di dalam hati. Naira belajar bahwa keberanian untuk melangkah, meski dengan rasa takut, adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih baik.

Dalam dunia yang semakin penuh tekanan dan kekhawatiran, kisah Naira mengingatkan kita untuk berhenti sejenak. Untuk percaya, bahwa setiap kesulitan membawa pelajaran, dan setiap pilihan, sekecil apa pun, bisa menuntun kita menuju kebahagiaan sejati.

Ramalan itu mungkin hanya simbol. Tapi keberanian Naira itulah masa depan yang sebenarnya.
Bagikan:
KOMENTAR