Oleh: Asih Lestiani
Sepanjang tahun 2025, kasus kekerasan dan pembunuhan di Indonesia masih tinggi. Kekerasan di sekolah meningkat. Perempuan dan anak tetap menjadi korban utama. Bentuk pembunuhan pun semakin ekstrem, di antaranya yaitu femisida, parisida atau pembunuhan orang tua oleh anak, dan mutilasi menjadi fenomena dan kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. (beautynesia.id, 4/12/2025)
Kondisi ini menunjukkan bahwa keamanan jiwa rakyat belum benar-benar terjamin. Padahal, menjaga nyawa merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan tanggung jawab negara. Ketika kekerasan terjadi di rumah, sekolah, dan ruang publik, maka hal ini menandakan negara gagal menjamin keamanan jiwa rakyatnya.
Kekerasan dan pembunuhan banyak dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan ekonomi, emosi yang tidak terkendali, dendam, dan pengaruh media digital. Namun, dari semua faktor di atas sejatinya semua ini memiliki akar yang sama. Apa itu? Yakni penerapan sistem sekuler kapitalisme yang menjadi akar masalah semua penyebab tersebut.
Sistem kapitalisme senantiasa menjadikan materi dan kepuasan pribadi sebagai tujuan hidup, dan membuat orang menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta, tanpa memandang apakah caranya sesuai dengan apa yang Allah ridhai atau justru melanggar syariat-Nya. Ditambah lagi dengan gaya hidup hedonistik yang akhirnya mendorong pada konsumerisme.
Selain itu, media digital dalam kapitalisme berjalan tanpa nilai moral yang jelas. Konten yang disuguhkan seringkali mendorong terjadinya kekerasan, gaya hidup bebas (liberal) dan pornografi yang juga berdampak pada masalah kesehatan mental yang berujung pembunuhan. Kemudian, sistem sanksi hukum yang ada tidak tegas sehingga tidak memberikan efek jera, sehingga kejahatan terus terjadi dan berulang.
Hal ini jauh berbeda dengan bagaimana Islam memandang nyawa atau keamanan dan bagaimana Islam mampu memberikan solusi yang menyeluruh.
Keamanan di dalam Islam merupakan kebutuhan dasar rakyat yang wajib dipenuhi negara. Negara wajib menjamin keamanan rakyatnya. Penerapan syariat Islam secara kaffah akan membentuk individu yang bertakwa, adanya kontrol masyarakat yang saling menjaga, serta negara yang tegas dan adil.
Negara juga akan mengatur ruang digital sesuai syariat sehingga aman dan mendidik bagi generasi. Negara juga akan menerapkan sanksi yang tegas dan menjerakan. InsyaaAllah dengan cara ini nyawa manusia benar-benar
Negara juga berkewajiban mengatur ruang digital agar aman dan mendidik, serta menerapkan sanksi yang tegas dan menjerakan. Dengan inilah nyawa manusia benar-benar akan dimuliakan dan dijaga sebagaimana mestinya.
Maraknya kekerasan dan pembunuhan hari ini tidak bisa kita lihat sebagai masalah individu atau personal saja. Ini semua adalah cerminan bukti gagal dan rusaknya sistem kehidupan hari ini. Islam hadir sebagai solusi hakiki untuk menghadirkan ketenteraman dan keamanan bagi seluruh masyarakat. Wallahu a'lam bishawab.