Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang meminta agar dilakukan pembangunan Pos Terpadu di kawasan industri yang ada Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Hal itu disampaikan Gubernur Zainal usai melakukan kunjungan kerja ke PT. Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Tanjung Palas Timur pada Rabu (12/11/2025) (radartarakan.jawapos.com/14/11/2025). Konsep Pos Terpadu yang Gubernur maksudkan di sini, petugas dari semua instansi sudah ada di dalamnya. Sehingga ketika nanti dari pihak perusahaan ada ingin berkoordinasi dan lain sebagainya, itu sudah tidak perlu jauh-jauh lagi ke Polres, Polda ataupun instansi lainnya. Pemprov Kaltara akan terus berkomitmen untuk memperkuat sinergi guna mendukung percepatan pembangunan kawasan industri hijau di Kaltara ini.
Dengan adanya rencana pembangunan Pos Terpadu, tampak jelas keberpihakan pemerintah kepada proyek PT KIPI. Gubernur antusias menyambut proyek ini, menunjukkan dukungan sepenuhnya dengan mempermudah berbagai urusan kerjasama antar pihak perusahaan dengan pemerintah. PT KIPI seolah selalu di prioritaskan sedangkan masyarakat lokal terpinggirkan.
Dibalik banyaknya protes atas konflik dengan masyarakat lokal yang bahkan sampai saat ini pun masih berlanjut, proyek besar ini terus maju melangkah untuk persiapan produksinya. Harapan pemerintah adalah membantu perekonomian masyarkat lokal. Tetapi harus diketahui perbaikan ekonomi bukan hanya dilihat keterlibatan masyarakat sebagi tenaga kerja saja, tetapi pengelolaan sebenarnya harus ditangan pemerintah bukan dikelola asing. Sesungguhnya proyek kipi tidak dibangun diatas paradigma kesejahteraan masyarakat. Ini adalah proyek kapitalisme yang akan menyengsarakan masa depan masyarakat lokal.
Didalam Islam sudah jelas keterkaitan dan batasan kerjasama terhadap negara lain semua diatur oleh syara. Pengelolaan hingga kontrol atas industri ada pada khilafah. Karena negara wajib memastikan industri didalam negeri adalah untuk kemaslahatan umat Islam, dan bentuk kekuatan negara dihadapan dunia.
Kehadiran sistem kepemimpinan Islam pada akhirnya mampu mengondisikan negara sebagai pelindung rakyat, bukan operator kepentingan ekonomi. Hal tersebut sebagaimana firman-Nya dalam QS Al-Anbiya’ ayat 107, “Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Hanya dengan penerapan Islam secara menyeluruh masyarakat dapat sejahtera.wallahualam bissawab