HIDUP MAKIN MIRIS AKIBAT SISTEM KAPITALIS


author photo

27 Sep 2022 - 10.14 WIB


                                 
                            OLEH : NOR HAMIDAH
                            ( PEMERHATI SOSIAL )

Kehidupan rakyat saat ini semakin hari semakin miris. Berbagai pemberitaan berseliweran di media, sungguh membuat hati seakan teriris. Diantaranya seperti diberitakan dimedia bahwa penyebab enam warga baduy dikabuten Lebak Banten yang sebelumnya dianggap miterius akhirnya terungkap. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr. Ati Pramudji Hastuti mengatakan, keenam orang itu ternyata meninggal karena penyakit tuberkulosis, kata Ati kepada wartawan usai menghadiri focus group discussion di Kota Serang, kamis (15/9/2022) 
 
Ada lagi kasus di Garut seorang warga yang bernama Undang (42) bernasib pilu usai rumahnya di robohkan oleh rentenir. Hal itu terjadi usai warga Haur Seah, Cipicung, Banyuresmi, Garut itu tidak bisa melunasi utang sang istri senilai 1,3 juta.
Undang mengatakan, pembongkaran rumahnya tersebut berkaitan dengan utang sang istri, kepada rentenir yang kerap berkeliling dikampung tersebut.

Dan juga berita tentang separuh penduduk Indonesia mengalami kelaparan tersembunyi, seperti kata Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB Universitas Drajat Murtianto mengungkapkan bahwa 50% penduduk Indonesia mengalami kelaparan tersembunyi (hidden Hunger).
Hal ini disebabkan kekurangan zat gizi mikro berupa zat besi, yodium, asam folat, seng, vitamin A dan zat mikro lainnya.

Kualitas konsumsi pangan kita belum baik, penelitian menunjukkan 1 dan 2 penduduk Indonesia tidak mampu membeli pangan hewani, buah dan sayuran yang mengandung zat mikro. Sehingga mereka mengalami kelaparan tersembunyi. Disebut kelaparan tesembunyi karena seringkali tanda-tandanya tidak nampak, namun sesungguhnya dampaknya sangat besar. Zat gizi mikro telah terbukti sebagai unsur gizi penting untik meningkatkan produktivitas kerja, kecerdasan, dan imunitas, jelasnya di kutip dari laman resmi IPB, minggu (18/9). 

Sehingga beragam fakta di atas sungguh membuat kita miris, hidup rakyat semakin miris dan mengenaskan. Mulai dari rumah yang dibongkar karena terjerat rentenir, mati misterius karena penyakit tak tertangani hingga data akademik 50% penduduk alami kelaparan tersembunyi, tentu semua ini terjadi bukan tanpa sebab.

Jika kita amati, semua kasus diatas bukan kasus baru, bahkan kasus itu bukannya berkurang malah semakin bertambah,  karena negara kita ini menganut sistem sekuler kapitalistik, dan selama sistem ini terus dipraktikkan maka kejadian ini akan terus berlanjut dan akan terulang kembali.

Sistem kapitalis ini adalah sebuah sistem ekonomi yang dicirikan oleh kepemilikan barang modal atau pribadi, oleh investasi yang ditentukan oleh keputusan pribadi juga oleh harga. Produksi dan distribusi barang pun ditentukan oleh persaingan di pasar bebas.

Sistem kapitalis ini juga berpendapat bahwa manusia sendirilah yang berhak membuat peraturan hidupnya, pemeliharaan kebebasan manusia yang terdiri dari kebebasan berakidah, berpendapat, hak milik dan kebebasan pribadi.

Akhirnya sistem Kapitalis ini memunculkan banyak persoalan baru dalam kehidupan, baik di bidang ekonomi, muncul krisis berulang akibat kerapuhan ekonomi Kapitalisme, kebebasan dalam mengeksploitasi SDA yang mengakibatkan kerusakan Alam dan ketimpangan, sehingga pemerintah yang mengambil ide ini pun akhirnya rajin berhutang dan memotong subsidi rakyat. Privatisasi dan swastanisasi badan usaha milik negara pun kerap dilakukan.  

Jika faktanya sistem kapitalis sangat rusak dan berbahaya, lalu mengapa kita tidak segera berpaling pada Islam yang nyata-nyata bersumber dari sang Pencipta yaitu Allah SWT dan telah terbukti selama berabad-abad menjadi rahmatan lil alaamin, kebaikan dalam sistem Islam tidak hanya dirasakan oleh kaum Muslim saja tapi juga non Muslim, seperti pada firman Allah SWT :
"Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alaamin) (TQS. Al-Anbiya : 107).

Oleh karena itu seluruh aspek kehidupan baik urusan akhirat maupun dunia, baik urusan ibadah maupun muamalah dengan berpedoman pada Al Qur'an dan sunnah yang bersumber dari penciptanya , yakni Allah SWT. Maka dengan mengambil dan menerapkan Syariat Islam kebahagiaan dunia dan akhirat bisa kita raih.

Wallahu A'lam bishowaab
Bagikan:
KOMENTAR