Jadilah Wartawan Tak Gentar Dengan Uang, Tak Layu Dengan Rayuan


author photo

6 Jun 2021 - 21.54 WIB


Saat dimana satu karya akan lebih hidup bila ditulis oleh orang yang menyaksikan peristiwa itu sendiri, atau orang yang berada dalam golongan kisah tersebut.

Tulisan ini saya tulis kepada wartawan yang berada di Indonesia yang sedang berjuang melakukan kegiatan kontrol sosial untuk mencari kebenaran, walaupun terkadang tak terhindar kemungkinan mendapat kekerasan dan di jengkal oleh oknum tertentu.

Seperti di ketahui, wartawan sebenarnya memiliki kepedulian yang sangat tinggi dan tanggung jawab sosial yang sangat besar, dan taruhannya pun demikian berat. 

"Wartawan  bisa melakukan tugas sebagai jurnalis guna memberitakan potret kemiskinan, sosial dan humanisme, serta potret pendidikan agar bersama-sama membantu pemerintah untuk mengurangi angka kemeskinan yang berada di wilayah kita masing-masing,".



Walaupun terkadang, banyak sebagian  orang yang menganggap bahwa Wartawan itu sebagai pelacur intelektual, Terima dengan lapang dada. Pahit memang rasanya, tapi orang bijak menyebutnya itu sebagai obat bermartabat, karena kalian bisa menari bagai ratu dunia. Wartawan bisa menjadi pedang bermata dua,  karena wartawan dapat membawa perubahan dan peradaban bagi negeri.


Ingat, wartawan bisa menikam seperti Aktifis mengeritik politikus dan kalian bisa menjatuhkan lawan politik yang zalim terhadap rakyat, dan kalian juga bisa memainkan dan mengangkat kehormatannya ketika mereka mementingkan kepentingan rakyat.



Dengan itu, marwah wartawan harus di kembalikan, buktikan kepada mereka para oknum yang mesepelekan, bahwa kalian lebih berjasa dari pada mereka.


Wartawan harus ikut ambil bagian dalam dinamika masyarakat sekitarnya walaupun Hambatan, bungkaman, dikekang, kalian janganlah menyerah untuk kebenaran, jangan gentar dengan uang jangan layu dengan rayuan.


Penulis : Raja Kalkausar
(Pewarta Muda Aceh)
Bagikan:
KOMENTAR