Demam Citayem Fasihon week Melanda, Pemuda Eksis atau Krisis?


author photo

8 Agu 2022 - 06.53 WIB




Oleh Pitasari (Mahasiswi)

Fenomena Citayam Fashion Week (CFW) baru-baru ini viral dan menjadi trending topik headline laman sosial media, hal ini dipicu lantaran kegiatan berkumpul nya masyarakat sub-urban yang secara berkelompok mencari eksistensi popularitas. Kegiatan Citayem Fashion Week ini mulai terangkat lantaran menampilkan kegiatan cat walk seperti model internaional oleh para remaja. Salah satu yang menjadi sorotan dari berkumpulnya muda mudi itu yakni jawaban ceplas ceplos mereka saat diwawancarai oleh berberapa akun penggiat tik-tok. Mulai dari alasan menongkrong karena sedang berpacaran hingga menanyakan kemodisan pakaian yang sedang dipakai dan darimana berasal uang yang dipakai untuk menongkrong.

Munculnya fenomena tersebut tentu meninggaalkan sudut pandang dari berbagai pihak yang mengamatinya, ada yang beranggapan bahwa ini kegiatan yang baik dan mengapresiasi anak muda untuk berpenampilan dan mengekspresikan jati diri mereka. Namun ada juga yang memiliki tanggapan negative lantaran adanya fenomena ini membuat kemacetan lalu lintas jalanan dan sampah yang bertebaran di sekitaran daerah Citayam ini.

Demam Citayam Fashion Week bukan hanya terjadi di jakarta saja, namun kegiatan ini nampaknya menjadikan trenseter baru dan mulai diikuti di berbagai wilayah daerah lain. Hal ini juga terjadi di Kalimantan Timur tepatnya di kota balikpapan, sejumlah ibu-ibu turut mengikuti trend dengan berjalan dan berlenggok bak model internasional di zebra cros dan menimbulkan tontonan dari pengedara motor maupun mobil yang melintas. Hal ini mendapatkan tanggapan dari pihak kepolisian kota balikpapan yakni ""Dan untuk masyarakat lainnya mohon jangan ditiru karena peruntukan zebra cross adalan untuk jalur penyebrangan bagi pejalan kaki," tegas Retno. (baca: https://kaltim.tribunnews.com/2022/07/27/demam-citayam-fashion-week-sampai-ke-balikpapan-emak-emak-viral-catwalk-di-zebra-cross)

Dari berbagai video yang diunggah oleh penggiat aplikasi tik-tok menjadikan satu gambaran bahwa kondisi remaja yang hadir hari ini telah mengalami krisis jati diri, bagaimana tidak terdapat unggahan dari salah satu penggiat aplikasi tik-tok menayakan apakah ia tahu mengenai dan dapat membaca al-qur-an dan fakta nya mengejutkan bahwa tidak bisa sama sekali. Selain itu juga fenomena citayem ini telah menguak sisi gelap didalamnya yang justru mrnjadi sarang pusat remaja yang LGBT.
Maka sudah jelas terllihat bahwa keadaan generasi kita saat ini telah rusak dan tergerus oleh sistem yang berkuasa hari ini yakni sekuller kapitalis liberal, yang mana remaja nya hanya fokus untuk ekstintensi diri kepopuleran. Menjadi trenseter yang bebas semua nya dengan fikiran yang liberal pula, menjadikan kebiasaan dan biasa terhadap pergaulan bebas dengan gaya pacaran yang tak lazim dipetontonkan, gaya busana pakaian yang modis menurut standart barat bukan islam, menganggap biasa laki-laki berpakaian menyeruppai perempuan dan LGBT.

Tentu akan sangat berbeda sekali jika kita berkaca pada bagaimana generasi emas dengan pemikiran luas dan cemerlang lahir dari rahim sistem Islam, kita dapat berkaca pada tokoh kedokteran dan filsafat muslim yang berpengaruh seperti Ibnu sina, berkaca pada kepemimpinan dan kehebatan seorang Sultan Muhammad Al-fatih yang diusia sangat muda telah menjadi pemimpin negara dan menaklukan tembok tinggi Konstatinopel di usia 22 tahun.

Sudah jelas sekali terlihat perbedaan yang sangat jauh terlihat dengan kondisi pemuda hari ini.
Generasi yang rusak sejatnya lahir dari rahim sistem sekuller kapitalis menjadikan setiap generasi semakin tak bermoral dan tak lagi berporos pada bagaimana agamanya Islam mengatur, sudah dapat dipastikan bahwa kerusakan dan kemungkaran tidak dapat lagi terhindarkan, generasi yang bermartabat dengan pemikiran cemerlang hanya akan lahir dari rahim sistem Islam kaffah. Remaja-remaja seperti Sultan Muhammad Al-fatih dan lainnya akan ada jika sistem Islam yang diterapkan, Maka hanya dengan cara menerapkan sistem Islam untuk menyelamatkan generasi rusak hari ini. Waullahuallam bisawab
Bagikan:
KOMENTAR