Pileg di Aceh Timur Dikuasai Kekuatan Jahat Kaum Jahiliyah Modern


author photo

1 Mar 2024 - 11.54 WIB


Aceh Timur--Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, kembali melontarkan kritik pedasnya terkait pelaksanaan pemilu legislatif 2024 di Aceh, khususnya di Aceh Timur, yang dinilainya penuh kecurangan dan praktek kotor politik uang haram, serta berbagai bentuk ketidakadilan lainnya yang dipertontonkan, yang sangat bertentangan dengan image negeri syariat dan label Aceh sebagai daerah Serambi Mekkah. 

Ia menduga pesta demokrasi memilih wakil rakyat di Aceh, khususnya di Aceh Timur telah dibajak para mafia pemilu, dan telah jauh bergeser dari nilai -nilai moralitas serta keagamaan, dan diduga telah dikuasai oleh kekuataan jahat kaum jahiliyah modern yang tidak lagi mempedulikan moralitas kebenaran dan keadilan.

Kekuatan jahat para mafia di balik layar, diduga telah melumuri pelaksanaan pemilu yang sakral dengan cara - cara sangat kotor, penuh kecurangan, busuk dan tidak bermoral di berbagai lini.

Ada pun kekuatan jahat kaum jahiliyah modern yang ia maksud adalah para oknum atau semua pelaku kejahatan yang terlibat sengaja melanggar hukum yang berlaku di negeri ini, khususnya melanggar pidana pemilu serta orang -orang zalim yang melanggar ketentuan -ketentuan agama serta norma - norma kesusilaan. 

" Sudah cukup luar biasa pemilu di Aceh kali ini yang berjuluk negeri serambi Mekkah, tapi momen memilih para pemimpin atau wakil rakyatnya bertabur uang haram  dimana -mana secara massif, semakin lama semakin parah, penuh kecurangan secara terstruktur dan sistematis, sangat kental aroma kelicikan, kebusukan, kemunafikan, menghalalkan segala cara dan penuh kezaliman, dan semua itu dibiarkan oleh otoritas yang berwenang, seolah tak terjadi apa - apa," kata Ronny, Jumat 1 Maret 2024.

Ronny menduga kekuatan jahat telah menguasai pemilu legislatif di Aceh, khususnya di Aceh Timur baik secara terselubung maupun secara terang -terangan. Hal itu menurutnya dapat dengan mudah dilihat dari sejak maraknya terjadi pembiaran praktek -praktek kotor serangan fajar yang disebut haram oleh para ulama di Aceh, sampai ke dugaan upaya penggelembungan suara yang diduga disengaja oleh pihak -pihak tertentu secara massif terjadi dimana -mana. 

"Ini benar - benar pemilu paling kotor, tidak jujur dan paling busuk di Aceh, hampir di rata desa uang haram disebarkan untuk mempengaruhi, membodohi, menyesatkan dan merusak mental rakyat, sehingga tak lagi memilih pemimpin dengan hati nurani serta akal sehat, bahkan pemimpin tak lagi dipilih karena kemampuannya, kualitas, dan Pro rakyat, tapi siapa yang paling banyak menghambur - hamburkan uang itu yang dipilih, jadi  mungkin penjahat pun bisa saja lolos jadi pemimpin kalau begitu asal banyak uang?" Ketus putera idi rayeuk tersebut. 

" Kemudian yang lebih parahnya lagi, orang -orang  berduit dengan mudahnya diduga bisa mengotak atik suara mereka yang tadinya tidak seberapa menjadi ratusan bahkan ribuan suara, bahkan yang lebih zalimnya lagi, diduga yang menang bisa dikalahkan, dan yang kalah dimenangkan, tragisnya lagi dilakukan secara mendadak dan terang -terangan, dan itu kesannya terjadi  di tengah ranah hukum rimba, tak ada yang menindaknya, meskipun ada orang -orang yang digaji untuk mengawasi, menegakan hukum, menindak dan memberantas kejahatan itu," ungkap aktivis HAM Aceh yang dikenal sangat cadas itu. 

Dia menduga kekuatan jahat yang melakukan berbagai pelanggaran dan kecurangan secara massif dan sporadis dalam pileg kali ini didalangi oleh pihak -pihak tertentu yang dengan sengaja melakukan pembiaran, sehingga para pelaku kecurangan atau kejahatan pemilu secara bebas leluasa melancarkan praktek -praktek kotor dan jahatnya tanpa ada rasa takut sedikit pun. 

" Kami perhatikan, tidak ada tindakan tegas, bahkan diduga ada skenario besar untuk melakukan kecurangan dimana -mana dan sengaja dilakukan pembiaran, sehingga semua kejahatan itu bisa bebas dilakukan secara leluasa," Ungkap Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu. 

Ronny mengingatkan pihak terkait untuk tidak melestarikan kejahatan, kecurangan dan ketidakadilan di tengah masyarakat, tidak mengkhianati kebenaran dan keadilan, apalagi ini merupakan momen penting bagi rakyat untuk mencari kepemimpinan sejati masa depan demi terjadinya perubahan yang diharapkan. 

Kita ingatkan semua pihak terkait maupun yang terlibat dalam kejahatan pemilu ini, agar tidak melestarikan kejahatannya yang akan turun temurun ke anak - cucunya, sehingga berdampak sangat merusak kehidupan sosial masyarakat, berbangsa dan bernegara, mewariskan kehancuran moral di masa depan generasi bangsa.

" Jangan ngaku beragama tapi kalian abaikan Tuhan, jangan menginjak -injak kebenaran dan keadilan hanya demi perut dan kekuasaan pribadi serta kelompok, jangan ngasi makan anak istri dari uang haram hasil kecurangan atau kejahatan kalian, dari hasil menzalimi orang, karena liang kubur pasti akan menghentikan kalian suatu saat nanti, dan segala perbuatan kalian akan dimintai pertanggungjawabannya di pengadilan Tuhan, "pungkas alumni universitas Ekasakti itu menutup keterangannya []
Bagikan:
KOMENTAR